Sabtu, 04 Februari 2012

Polisi di Cina beralih jadi penari

Penari
Gong sadar jika tidak dapat menggantungkan hidup sebagai penari atau pelatih.
Gong Yifei seorang polisi Cina menjadi seorang penari pole-dancing dan ingin agar tarian tersebut menjadi seni yang dihargai.
Pole-dancing adalah tarian yang menggunakan alat bantu tiang.Gong menjadi satu-satunya pria yang menjadi murid di pusat pelatihan pole-dancing Klub Luolan Pole Dancing di Beijing Cina. Biasanya tarian ini ditampilkan oleh penari perempuan.
"Saya berusia 24 tahun dan menyukai tari sejak saya kecil," kata Gong. "Tetapi teguran didapat dari pertanyaan. Saya hanya mulai setelah dewasa setelah terpikat sebuah
klip online yang dipublikasikan oleh Luloan. "
Sebelum memutuskan menjadi penari, Gong bergabung dengan militer, sebagai tentara pembebasan rakyat, pada usia 18 tahun, dan militer mengirimnya untuk berlatih dengan pasukan bersenjata kepolisian.
Dia menunjukan potensi dalam membebaskan sandera dan mendapatkan promosi untuk memimpin pasukan.
Gong mengatakan keputusannya untuk meninggalkan medan tempur dan beralih ke pelatih dansa, meski tanpa pernah mengikuti pelatihan seni.
Dia yakin jika teman-temannya akan heran dengan keputusannya tersebut. Tetapi, keluarga Gong malah mendukung.

Disiplin tinggi

Pelatihan tari ini di tingkat lanjut membutuhkan disiplin yang tinggi.
Para siswa menghabiskan satu jam pertama untuk pemanasan sebelum berlatih membangun kekuatan. Setengah jam kemudian, latihan lebih ringan, para penari memeragakan gerakan tari sesuai ide mereka.
Dua jam kemudian, latihan rutin dengan koreografi pun dimulai.
Setelah itu, mereka kembali berlatih kekuatan, kelenturan dan mempraktekan gerakan khusus di tiang.
Gong Yifei
Gong Yifei pernah bergabung bersama militer dan kepolisian.
"Saya menyukai bagaimana pole-dancing telah membentuk otot dan meningkatkan kepekaan saya terhadap irama," kata dia.
Gong mengaku tidak berencana untuk tampil di depan publik - dan masih banyak prasangka dan sangat sedikit yang memberikan tempat kepada para penari pria.
Hanya sejumlah klub gay di kota besar yang menggunakan pria sebagai penari.
Tetapi dia tidak menyerah. Keinginan mereka adalah untuk menjadi pelatih bersertifikat.
Gong tidak pernah berpikir dia dapat berkarir dengan menjadi penari. Saat ini, secara keuangan dia masih bergantung pada keluarganya.
Dia tahu harus mencari pekerjaan lain untuk menopang pendapatannya sebagai pelatih pole-dancing.
Tetapi dia tidak berencana untuk kembali bekerja sebagai pasukan keamanan.
Gong tidak melihat alasan kenapa orang tidak dapat menemukan keindahan pole-dancing.
"Suatu hari, mungking saya akan menjadi pelatih paruh waktu. Saya akan membantu banyak orang untuk mengerti apa tuh pole-dancing," kata dia.
"Saya berharap lebih banyak orang dapat belajar menerima dan menghargai seni pole-dancing."(BBC)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Unik tapi Nyata Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger