Unik Asik_Anggota parlemen Inggris, George Galloway, tengah menjadi bahan pemberitaan media Inggris karena menikah untuk kali keempat. Apalagi, politikus flamboyan itu menikahi seorang perempuan keturunan Indonesia yang berusia 30 tahun lebih muda darinya.
Sabtu (31/3) lalu. Pernikahan tersebut dilaksanakan di amsterdam Belanda hanya beberapa jam setelah kemenangan Galloway dalam pemilu parlemen untuk wilayah Bradford West. Kemenangannya disebut-sebut sebagai kemenangan sensasional karena dia yang berasal dari Partai Respect bisa meraih
suara mayoritas di wilayah yang menjadi basis Partai Buruh.
Pemberitaan semakin heboh dengan kabar pernikahan Gallomway yang keempat kali dengan perempuan yang jauh lebih muda. Bahkan, Putri disebut-sebut lebih muda dua tahun dari Lucy, anak pertama Galloway dari istri pertamanya. Galloway telah bercerai dari ketiga istri terdahulunya.
Putri adalah wanita keturunan Indonesia yang lahir di Belanda, namun saat ini ayah kandungnya masih tinggal dan bekerja di Jakarta. Putri merupakan seorang konsultan pada perusahaan riset Belanda.Kabar pernikahan tersebut dibenarkan oleh Putri ketika dihubungi oleh Daily Mail. “Ya benar, George dan saya telah menikah. Upacara pernikahannya digelar pada Sabtu (31/3) di sebuah hotel di Amsterdam,” tutur Putri, Selasa (3/4) kemarin.
Galloway kemudian mengambil telepon dari Putri dan kemudian menambahkan: “Tampaknya Anda ketinggalan zaman.” Dia kemudian memberikan penjelasan lebih rinci. “Putri adalah seorang antropolog dan ahli hak-hak anak. Kami sudah saling mengenal selama enam bulan,” imbuh mantan politikus Partai Buruh tersebut.
Galloway dan istri barunya itu tinggal di sebuah rumah bernilai 1,4 juta poundsterling atau Rp 20 miliar di Streatham, London bagian selatan. Namun karena beberapa hari ke depan Galloway mulai bertugas sebagai anggota parlemen dan berkantor di Westminster, maka keduanya akan berpindah-pindah antara London, Bradford, dan Amsterdam.
Putri Gayatri mengambil gelar sarjana antropologi dari Universitas Utrecht dan kemudian mengambil gelar master tentang hak-hak anak di Universitas Amsterdam. Putri dikenal senang bepergian dan pernah belajar antropologi, studi perempuan, dan perkembangan anak di Universitas Vermont, AS, pada 2006. Sudah sejak tiga tahun lalu, Putri bekerja sebagai konsultan di Emic Research di Amsterdam, Belanda.Diduga, Galloway dan Putri bertemu melalui program “Viva Palestina” yang digagas oleh Galloway. Disebut-sebut, Putri mendampingi Galloway ketika menyosialisasikan program tersebut di Indonesia.(Suara Merdeka)